This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Wednesday, March 13, 2013

Kisah sukses dengan secangkir kopi

Siapa sangka, bermula dari coba-coba, akhirnya Coffe Cangkir milik Tengku Zainal yang memulai bisnis kulinernya 18 Februari 2011, di Jalan DR Mansyur, Medan, Sumatra Utara kini berhasil memikat hati pasar.

Coffe Cangkir pun mulai mengepakkan sayapnya dengan membuka cabang baru di Jalan DI Pandjaitan, yang akan mulai beroperasi, pekan ini.

Tengku Zainal mengatakan, melebarnya sayap usahanya dengan membuka cabang baru, sebab ia lihat potensi peluang usaha kuliner di Medan masih sangat besar.

"Meski masih baru, saya malah menargetkan untuk tahun ini paling tidak target lima outlet bisa terealisasi. Untuk pembukaan awal tahun, oulet kedua bakal beroperasi Jumat besok di DI Pandjaitan No 179, di mana pasar yang bakal dikejar adalah kalangan kantoran," ujarnya seperti dikutip Tribun Medan.

Ia mengatakan, kesuksesan yang diperoleh Coffe Cangkir memikat konsumen tak kala konsep bangunan yang disuguhkan bergaya klasik.

Seperti outlet di DR Mansyur misalnya, komposisi bangunan dominan terbuat dari kayu sementara atap berbahan rumbiah atau tepas.

Untuk cabang terbarunya nanti, Tengku mengaku akan mengambil konsep serupa, di mana penekanannya lebih kepada bangunannya diaplikasikan menyerupai bangunan zaman Belanda.

"Saya ingin memberikan warna dan pilihan bagi konsumen setia kami. Jika ingin lebih santai dan berkonsep anak muda bisa berkunjung ke outlet DR Mansyur. Jika ingin serius untuk melakukan meeting poin misalnya, silahkan datang ke DI Pandjaitan, karena di sana kami siapkan pula ruangan khusus rapat," pungkasnya. (*/http://www.ciputraentrepreneurship.com)

Thursday, March 7, 2013

Bantu menciptakan ide kreatif dengan tidur berkualitas

Tidur yang berkualitas memang baik bagi kesehatan dan juga perkembangan jaringan tubuh manusia. Kegiatan yang menjadi kebutuhan dasar manusia itu ternyata juga mempengaruhi cara kerja otak untuk memproduksi ide-ide baru yang kreatif.

"Tidur membuat kenangan melekat di otak. Proses reorganisasi dan restrukturisasi pada kenangan akan sangat membantu sang pemiliknya menghasilkan ide," kata Pimpinan penelitian Universitas Notre Dame, Indiana, Jessica D. Payne.

Pernyataan itu diperkuat oleh hasil penelitian yang dilakukan para ahli dari Universitas Notre Dame dan Universitas Boston, Massachusetts, Amerika Serikat. Seperti dilansir dari Zeenews.com, penelitian tersebut menemukan bahwa kualitas tidur yang baik akan sangat membantu kinerja otak untuk dapat mengorganisir memori sang pemiliknya yang sangat membantu proses terciptanya ide-ide baru. 

Selama tidur, otak tak berhenti bekerja. Pusat kendali tubuh manusia ini akan melakukan konsolidasi kenangan, mengorganisir mereka, dan memilih informasi yang paling menyolok. Hal tersebutlah yang akhirnya memungkinkan seseorang untuk menghasilkan ide-ide baru. (*/http://www.ciputraentrepreneurship.com)

Sunday, March 3, 2013

Juragan Keripik Balado dari Pariaman

Setahun terakhir, warga Kota Pariaman tidak lagi membuang waktu ke Padang dan Bukittinggi, jika ingin membeli keripik balado. Cukup datang ke Kampung Perak, Kota Pariaman, sudah tersedia keripik balado dengan cita rasa tidak kalah gurih. Bagaimana, Marza, memulai usahanya yang kita telah dikenal masyarakat Kota Sala Lauak tersebut?

keripikbaladoSetahun lalu, salah seorang kerabat Marza yang akan berangkat ke Jakarta memaksakan diri ke Padang, hanya untuk membeli oleh-oleh keripik balado. Meskipun sang kerabat sudah mengantongi sejumlah makanan khas Pariaman.

Sebenarnya kejadian seperti itu bukan kali pertama. Hampir tiap saat arus balik, kerabatnya yang biasa hidup di rantau mengunjungi Kota Padang, hanya untuk membeli keripik balado. Hal itu dilihat bapak dua anak ini sebagai peluang cukup menjanjikan. Sehingga kemudian dia mulai terpikir untuk memulai usaha pembuatan keripik balado.

”Apalagi sebelumnya saya juga sudah tahu, kalau pengusaha keripik balado ternyata membeli bahan bakunya di daerah Padangpariaman. Jadi saya pikir lebih dekat dan peluang bisnis ini cukup menjanjikan jika dikembangkan di Pariaman,” ujar pria yang tinggal di Jalan SM Abidin 54, Kampung Perak, Kota Pariaman.

Maka sekitar Juni 2010 lalu, mulailah dia merintis jalan membuka usaha keripik balado. Ia menemui seorang temannya yang telah memang memiliki pengalaman membuat keripik yang diolah dari bahan dasar singkong itu. Atas kebaikan hati sang teman, dia diajari mulai dari memilih singkong yang bagus untuk keripik hingga cara membuat lado keripik.

Tahap awal, ia membeli dua karung singkong lengkap dengan bumbu-bumbunya. Setelah diolah, jadilah 80 bungkus keripik balado buatan perdananya yang diberi merek ”Keripik Balado Ane.” Ane diambil dari nama putri pertamanya. Keripik yang dikemas dalam kemasan 250 gram, dan dijual Rp9.000 per bungkus.

Diluar dugaan, keripik yang ia titip di tempat usaha kipang milik kakaknya dan dijual di rumahnya sendiri itu, laris manis. Awalnya pengunjung yang membeli kipang, iseng-iseng mencoba satu atau dua bungkus. Ternyata mereka ketagihan dan membeli hingga 10 bungkus.

Marza merupakan pria yang lama hidup di rantau, Jakarta. Dalam perjalanan hidupnya, dia sudah menggeluti beragam usaha, seperti supplier ayam kampung, grosir rempah-rempah dan usaha lain.

Memanfaatkan peluang yang belum tergarap, dia sekarang menyeriusi usaha keripik balado. Setahap demi setahap, usahanya kini terus berkembang. Keripik balado produksinya meningkat menjadi 3 karung ubi, dengan hasil olahan sebanyak 100 bungkus per hari. Untuk keripik balado saja, omzet yang diperoleh mencapai Rp 900 ribu per hari. ”Itu belum termasuk jika ada order (pesanan) dari Jakarta dan penjualan ladu arai pinang yang  juga saya produksi,” katanya seperti dilansir Padang Ekspres.

Jika dulu, hanya ia dan istri yang mengerjakan pesanan, saat ini sudah ada dua karyawan yang direkrutnya untuk membantu meringankan beban pekerjaannya. Mereka bertanggung jawab memarut ubi dan menggoreng, sedangkan dirinya membuat lado keripik. Urusan urusan mengemas, dilakukan bersama-sama.

Lazim dalam sebuah usaha, Marza bukannya tidak mengalami kendala dalam pengembangan bisnis yang baru berusia setahun ini. Salah satunya soal pasokan bahan baku. Awalnya mudah didapatkan, sekarang mulai sulit. Begitu pula dengan kemasan kardus yang digunakan untuk minimal pemesanannya 1.000 eksemplar, belum sanggup ia penuhi.

Sedangkan untuk menghadapi bank sebagai mitra dalam meminjamkan modal, Marza masih menunda keinginan untuk mengaksesnya. ”Biarlah dari keuntungan ini saja saya tabung dulu, untuk menambahkan modal. Sehingga saya merasa nyaman menjalani usaha, tanpa ada ketakutan karena memikirkan utang. Saya yakin dengan menjaga kualitas, konsumen bakal tetap mengonsumsi produk saya,” tukasnya.

Friday, March 1, 2013

Gaya hidup ramah lingkungan

Berikut beberapa tips seputar gaya hidup ramah lingkungan yang dapat diterapkan di rumah :

Hindari wadah plastik
Seperti diketahui, plastik merupakan produk ciptaan manusia yang sulit diurai oleh alam dan terbilang berbahaya untuk dipakai sebagai pengemas makanan. Ada baiknya pilihlah wadah yang terbuat dari kaca dan aluminium yang lebih mudah didaur ulang.

Bijak dalam pemakaian listrik
Biasakan untuk menggunakan listrik secara bijak. Jangan meninggalkan peralatan elektronik seperti televisi, komputer, AC dan lainnya dalam kondisi stand-by seharian penuh. Mengapa? Karena hal itu akan menyedot arus listrik dan menyumbang karbondioksida. Ada baiknya segera matikan perabot elektronik bila sudah dipakai.

Pakai produk ramah lingkungan
Lebih cermatlah dalam memilih perabot rumah tangga. Alih-alih memakai lampu pijar, gunakan lampu yang lebih hemat energi atau maksimalkan ventilasi rumah sebagai jalan keluar masuk udara dibanding menggunakan pendingin elektronik. (*ely/dari berbagai sumber)